SETTLE DULU ATAU NABUNG DULU? STRATEGI KEUANGAN CERDAS UNTUK GENERASI PRODUKTIF
- Pinter PrintCo

- 4 hari yang lalu
- 2 menit membaca

Mengelola keuangan pribadi adalah tantangan yang hampir semua orang hadapi, terutama bagi generasi produktif yang baru mulai stabil dalam karier. Pertanyaan klasik yang sering muncul adalah: lebih baik menyelesaikan kebutuhan dan kewajiban dulu (settle) atau mulai menabung sejak awal meskipun kondisi finansial belum benar-benar stabil?
Jawabannya tidak sesederhana memilih salah satu, keduanya penting, tetapi perlu strategi yang tepat.
1. Kenali Prioritas Finansial Anda
Sebelum menentukan strategi, pahami dulu kondisi finansial saat ini. Apakah masih ada utang berjalan? Apakah pendapatan masih berubah-ubah? Atau sudah mulai stabil? Mengidentifikasi prioritas akan membantu menentukan tindakan yang paling logis: menyelesaikan kewajiban mendesak atau mulai membangun tabungan.
2. “Settle Dulu”: Kapan Ini Lebih Tepat?
Penyelesaian kewajiban biasanya lebih diprioritaskan ketika:
Anda memiliki utang dengan bunga tinggi.
Ada kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda.
Kondisi finansial belum stabil, seperti pendapatan belum tetap.
Mengutamakan “settle” membantu mengurangi tekanan keuangan di masa depan. Risiko bunga menumpuk atau kewajiban melebar bisa dihindari sehingga cash flow menjadi lebih lega.
3. “Nabung Dulu”: Mengapa Tetap Penting?
Meski kebutuhan belum sepenuhnya settle, menabung sejak awal tetap sangat penting sebagai bentuk persiapan risiko. Nabung kecil tetapi konsisten bisa menjadi:
Dana darurat
Persiapan kebutuhan jangka pendek
Modal untuk tujuan jangka panjang (rumah, pendidikan, investasi)
Menabung bukan hanya soal jumlah besar, tetapi tentang membentuk kebiasaan.
4. Kombinasi Paling Ideal: Teknik 50-30-20 atau 40-30-20-10
Daripada memilih salah satu, strategi terbaik biasanya menggabungkan keduanya:
50–30–20:
50% kebutuhan pokok
30% keinginan
20% tabungan/utang
40–30–20–10:
40% kebutuhan
30% keinginan
20% tabungan
10% penyelesaian utang yang menumpuk
Pendekatan ini menjaga keseimbangan antara kewajiban saat ini dan persiapan masa depan. Keputusan “settle dulu atau nabung dulu” bergantung pada kondisi pribadi masing-masing. Namun prinsipnya tetap sama:
Jika kewajiban mendesak dan berbunga tinggi → selesaikan dulu.
Jika kewajiban masih bisa dikontrol → mulai tabung walau kecil.
Yang terpenting adalah konsistensi dan kedisiplinan dalam mengelola keuangan.
Article by Diandra




Komentar