top of page

Saat Karier dan Kesehatan Mental Bisa Jalan Bersama (WORK LIFE BALANCE)

ree

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, banyak orang merasa harus memilih antara karier atau kesehatan mental. Padahal, keduanya bukan hal yang saling berhubungan. Justru, karier yang sehat dan berkelanjutan hanya mungkin terjadi jika kita juga menjaga kesehatan mental dengan baik.


Tekanan Bukan Hal yang Salah, Selama Dikelola dengan Sehat

Target, deadline, dan tuntutan kerja adalah bagian dari realitas dunia profesional. Namun, ketika tekanan tersebut tidak dikelola dengan baik, kita rentan mengalami stres berlebihan, burnout, bahkan kehilangan motivasi. Kesehatan mental bukan sekadar tentang tidak stres, tetapi tentang kemampuan kita untuk menghadapi stres dengan cara yang sehat.


Tanda-Tanda Kesehatan Mental Mulai Terganggu

Sering merasa lelah meskipun sudah cukup tidur, kehilangan semangat untuk bekerja, sulit berkonsentrasi, atau mudah marah bisa menjadi tanda bahwa ada yang tidak seimbang. Jika hal ini terus terjadi, bukan hanya performa kerja yang menurun, tetapi juga hubungan sosial dan kualitas hidup kita.


Strategi Menjaga Keseimbangan Karier dan Kesehatan Mental


  1. Tetapkan Batas yang Jelas antara Kerja dan Waktu Pribadi 

Setelah jam kerja selesai, beranikan diri untuk benar-benar berhenti bekerja. Matikan notifikasi email kantor, dan gunakan waktu tersebut untuk hal-hal yang menyenangkan dan mengisi energi.


  1. Ambil Waktu Istirahat Secara Rutin 

Jangan tunggu burnout untuk mengambil cuti. Istirahat bukan tanda lemah, tapi bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri.


  1. Bicarakan Beban Kerja dengan Atasan atau HRD 

Lingkungan kerja yang sehat memungkinkan komunikasi terbuka. Jika pekerjaan terasa terlalu berat, utarakan dengan bijak dan cari solusi bersama.


  1. Berani Berkata Tidak

Tidak semua hal harus dikerjakan sekarang. Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kapasitas yang realistis.


  1. Lakukan Aktivitas yang Menenangkan Jiwa Olahraga ringan, meditasi, menulis jurnal, atau sekadar berjalan sore bisa membantu menurunkan stres dan meningkatkan suasana hati.


Perusahaan Juga Punya Peran

Tidak adil jika beban menjaga kesehatan mental hanya dibebankan pada karyawan. Perusahaan perlu menciptakan budaya kerja yang manusiawi: memberikan jam kerja yang wajar, menyediakan akses ke konseling, hingga membangun lingkungan kerja yang suportif dan tidak toxic.


Penutup: Seimbang Itu Mungkin

Karier dan kesehatan mental bukan dua kutub yang berlawanan. Keduanya bisa berjalan bersama jika kita mau belajar mendengarkan diri sendiri, menetapkan batasan, dan bekerja di tempat yang mendukung kesejahteraan mental. Sebab sukses sejati bukan hanya tentang pencapaian, tetapi juga tentang bagaimana kita merasa selama menjalani prosesnya.



Article by Diandra



 
 
 

Komentar


bottom of page